Kamis, 16 Maret 2017

Diangkat ke Layar Lebar, Siapa Pemeran Tokoh Dilan?




Bagi para pecinta Trilogi Dilan karya Pidi Baiq (Dilan - Dia adalah Dilanku tahun 1990, Dilan - Dia adalah Dilanku Tahun 1991, dan Milea-Suara dari Dilan) pasti sudah nggak sabar untuk segera nonton filmnya. Ya, novel yang sukses bikin baper para pembacanya ini sedang dalam proses penggarapan dalam rangka menuju hari-hari tayang di bioskop-bioskop kesayangan Anda.

Sebenarnya ada sedikit rasa nggak ikhlas waktu denger novel Dilan akan diangkat ke layar lebar, entah mengapa hatiku seakan nggak siap untuk bisa menerima kenyataan bahwa Dilan itu benar-benar ada, meski cuma dalam film. But wait…. Siapa saya? Sok-sokan bilang nggak ikhlas? Sang penulisnya saja nggak keberatan tuh. Ha ha ha, ya begitulah… terkadang saya juga harus jujur tentang apa yang saya rasakan meski kemudian tak mendapat dukungan…. *Hiks…*

Tapi ya sudahlah, saya mencoba untuk legowo, dengan sambil terus berikhtiar, mencari siapa yang akan didaulat untuk memerankan tokoh-tokoh yang terlibat di dalam novel Dilan tersebut. Kalau boleh berharap si…. nggak mau yang udah tenar. Orbitin aja artis baru biar kita ngga usah menghubung-hubungkan dengan peran yang sebelumnya, juga kepribadiannya. Setidaknya, akan lebih greget gitu. Itu cuma harapan saya yang dipanjatkan khusus kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. Kenapa? Karena sang penulis,Pidi Baiq tidak mengenal saya, jika kenal sudah saya sampaikan secara langsung. Ha ha ha… *Ketawa penuh harap.*


Sepertinya sudah menjadi rahasia umum, Vanesha Prescilla akan didaulat memerankan tokoh Milea, ya, Milea Adnan Hussain. Tokoh utama wanita yang membuat saya iri. Kamu tahu lah kenapa saya harus merasa iri pada Milea, meskipun di akhir cerita nyatanya saya justru merasa kasihan. Membayangkan saya menjadi Milea yang akhirnya kehilangan Dilan dengan banyaknya kesalahpahaman yang seharusnya bisa diselesaikan. Plaakk *ditimpuk fans Dilan biar sadar*

Saya berharap dengan sepenuh hati saat itu ada pihak ketiga yang menjadi jembatan cinta mereka. Seperti Wati misalnya, yang menjelaskan ke Dilan bahwa Gunar bukanlah pacar Lia, Wati kan sekelas tuh sama Lia, sahabatan pula, masa iya dia nggak tahu kalau Gunar bukan pacar Milea. Atau Piyan, yang  harusnya nggak usah bilang ke Lia bahwa Dilan sudah punya pacar baru, meski itu disuruh Dilan, toh nyatanya Piyan nggak pernah liat cewek lain bareng Dilan setelah Lia. Maafkan saya Wati, Piyan, saya justru seolah menyalahkan kalian, karena aku berharap kisah mereka tak berakhir menyedihkan.  Tapi itulah ending luar biasa yang membuat saya kepincut dengan novel ini. He he he

Lalu, siapa yang akan memerankan tokoh Dilan? 




Saya juga penasaran, karena saat saya browsing-browsing nyatanya nggak nemu artikel yang memastikan siapa yang akan memerankan Dilan. *mungkin artikenya ngumpet pas saya cari. He he he..* Topik ini pula yang membuat saya dan kawan-kawan memantas-mantaskan siapa ya yang cocok… mulai dari Hafiz Fatur tempo dulu (ngga bisa), Imanuel Caesar Hito (kurang greget), Benjamin Joshua (kurang muda), Fedi Nuril dipermuda (tapi nggak bisa).

Hingga akhirnya kami sampai pada satu kesimpulan yang sama. Fino G. Bastian tempo dulu yang masih main di Catatan Akhir Sekolah atau Realita Cinta dan Rock & Roll. Agak kegantengen sie, tapi nakalnya dapet, kocaknya dapet, jantannya juga dapet. Tapi ternyata Vino G. Bastian juga ngga bisa dipermuda. Ha ha ha…. Dan yaaaa kembali seperti yang saya tulis di atas, kalo boleh usul si artis baru saja yang kita ngga kenal, biar surprise nya juga dapet. He he he… *ketawa maksa…*

Kalo kamu coba browsing dengan lebih detail mungkin nama-nama berikut masuk menjadi kandidat calon pemeran Dilan.



Oya, kembali ke pemeran Milea, konon katanya nih, Sasa – panggilan akrab Vanesha, bukan penyedap rasa yang seperti ditanyakan Pidi Baiq saat pertama ketemu–gadis kelahiran tahun 2000 yang juga merupakan adik dari Sissy  Priscillia ini dipilih langsung oleh Pidi Baiq karena sangat mirip dengan Milea. Wooowwww… *takjub ngiri*

Sudahlah saya tutup semua kisah itu dengan hanya tetap menganggapnya sebuah kisah dalam buku fiksi yang dikarang oleh manusia yang luar biasa. Hal ini karena saya ingin berhenti baper setiap kali mendengar nama Dilan, tapi tidak bisa!! Huuaaaaaa….. *teriak kesel*

Dan sebagai pelengkap, saya ingin mengutip sedikit kata-kata Dilan dan/atau Milea (nulisnya emang harus gini, biar pas dibaca lebih elegan, kaya bahasa peraturan perundang-undangan) yang bikin kita susah move on dari novel Trilogi Dilan.

“Sekarang kamu tidur. Jangan begadang. Dan jangan rindu.”
“Kenapa?” Kutanya.
“Berat.” Jawab Dilan. “Kau gak akan kuat. Biar aku saja.”

“Cinta itu indah. Jika bagimu tidak. Mungkin kamu salah pilih pasangan.”

“Dan rindu menjadi urusanku. Padahal kamulah penyebabnya. Benar-benar kau ini, tidak bertanggung jawab!”

“Aku mencintaimu, biarlah, ini urusanku. Bagaimana engkau kepadaku, terserah, itu urusanmu!”

Dan masih banyak lagi, seperti :


Atau ini,

 dan ini,

dan ini juga, pict ternyesek menurut pendapat saya:





Tidak ada komentar:

Posting Komentar